September 10, 2015

Biaya Hidup ft. Gaya Hidup

Assalamu'alaikum...

Kali ini, saya akan sedikit bercerita tentang keluhan hidup di jaman sekarang yanag katanya biaya hidup itu mahal. Memang benar, kita memerlukan materi fisik sejak kita lahir ke dunia seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Tidak bisa dipungkiri, kita perlu itu semua. Tapi yang akan dibahas disini adalah mengenai gaya hidup yang dikaitkan dengan biaya hidup.

Pada awalnya biaya hidup lebih mengacu pada biaya biaya yang mendukung kita untuk tetap hidup seperti : sandang, pangan, papan. Namun di jaman sekarang scope mengenai biaya hidup lebih luas dari itu. Pendidikan, informasi, dan kesehatan di jaman sekarang sudah menjadi kebutuhan pokok.
Otomatis, biaya yang harus dikeluarkan jauh lebih besar jika dibandingkan dengan 3 aspek biaya hidup yang pertama (sandang, pangan, papan).

Namun, itu sebanding dengan perkembangan jaman saat ini. Apakah pada jaman dulu ada profesi pilot, teknisi listrik, atau field specialist ? Semuanya berkembang seimbang. Jadi jangan khawatir, kebutuhan pokok anda pasti tercukupi.

Dulu waktu saya kuliah, pertanyaan yang selalu terbayang adalah "Bagaimana saya hidup kalau sudah lulus sedangkan banyak sekali kebutuhan yang harus dicukupi apalagi sebagai laki laki adalah pemimpin dalam keluarga yang salah satu tugasnya adalah mencari nafkah?"

Kalau dipikir secara logika, bisa bikin kepala pusing. Memang benar kan, banyak kebutuhan yang harus dicukupi apalagi sekarang semua serba mahal. Saran saya, kerjakan apa yang bisa dikerjakan, jangan ditunda tunda. Bekerja dengan cerdas dan ikhlas, selesai itu tinggal tawakal. Karena rezeki itu sudah dijamin dari caranya, bukan nominalnya.

Firman Allah SWT :

وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا
“…… dan tidak satu pun makhluk bergerak di bumi melainkan dijamin Allah rezekinya” (Surah Hud, ayat 6).

Lalu, bagaimana dengan gaya hidup ?
Gaya hidup lebih menuntut kita untuk membeli/malakukan apa yang sedang trend di lingkungan.
Misalnya seperti gadget, liburan, fashion, dan banyak lagi yang lainnya. Jika kebutuhan utama sudah tercukupi, bukan masalah tentunya jika kita mencukupi gaya hidup. Tapi ada sebagian masyarakat yang justru tidak bijak dalam menggunakan pengeluarannya, dan ini yang sering jadi masalah.

Bagaimana mengatasinya ?
Menurut saya, anda harus punya visi dan misi dalam hidup anda sendiri. Mau jadi apa anda 1 tahun atau 5 tahun kedepan. Buat rencana dan diskusikan, lalu jalankan. Hal terpenting yaitu komitmen, komitmen untuk menjalankan rencana sesuai apa yang direncanakan diawal. Kendalikan emosi saat anda memegang uang dan hindari bepergian ke tempat yang dapat menimbulkan efek konsumtif.
Tapi, jangan terlalu pelit juga terhadap diri sendiri, hargai hasil usaha anda sendiri dengan jalan jalan, makan di pantai, atau sekedar nonton dengan frekuensi yang wajar.

Selamat mencoba !


Anggana, Kutai Kartanegara - Kalinantan Timur





Tidak ada komentar:

Posting Komentar